Fakta Sekolah Rakyat, Ini Penjelasannya

PONTIANAK, borneoreview.co – Demi kemajuan pendidikan Indonesia, Presiden Prabowo Subianto berencana membangun 200 Sekolah Rakyat.

Sekolah Rakyat ini adalah sebuah program pendidikan gratis yang dirancang untuk memberikan akses pendidikan berkualitas bagi masyarakat kurang mampu.

Melansir berbagai sumber, Kamis (10/4/2025), hal ini diungkapkan Presiden Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna yang digelar pada 21 Maret 2025 lalu.

“Kami sudah putuskan untuk membangun tahun ini. Kita harap segera mulai dengan 200 sekolah rakyat berasrama untuk SD, SMP, dan SMA,” katanya.

Presiden juga menargetkan 53 sekolah pertama dapat diresmikan dalam tiga bulan ke depan.

Seperti apa Sekolah Rakyat yang dimaksud, berikut penjelasannya:

1. Di Bawah Kemensos
Sekolah ini di bawah naungan Kementerian Sosial (Kemensos), berarti bukan di bawah Kementerian Pendidikan.

2. Boarding School
Sekolah Rakyat yang akan dibangun nantinya akan menyerupai sekolah asrama atau boarding school.

Nantinya, seluruh kebutuhan sekolah murid Sekolah Rakyat mulai dari seragam, makan, asrama, peralatan sekolah, dan lainnya 100 persen akan ditanggung oleh negara.

3. Dimulai dengan 53 Sekolah Rakyat
Setidaknya 53 Sekolah Rakyat yang siap beroperasi pada tahun ajaran 2025-2026, tersebar di berbagai daerah seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, dan Papua.

4. Rekrutmen Mulai April 2025
Kementerian Sosial menjadwalkan penerimaan murid dan tenaga pengajar dilakukan secara bersamaan pada awal April 2025.

5. Calon Murid
Anak yang boleh mendaftar ialah anak-anak yang berada dalam ketegori desil 1 atau miskin ekstrem dan Desil 2 yang tinggal di sekitar sekolah rakyat berdasarkan Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN).

Nantinya, rekrutmen akan berjalan melalui beberapa tahapan mulai dari tes psikotes, tes akademik, hingga tes kesehatan.

6. Tenaga Pengajar
Dalam periode yang sama dengan penerimaan calon siswa/siswi, Tim Formatur juga menggelar rekrutmen tenaga pengajar.

Terdapat dua opsi rekrutmen guru yang tengah dimatangkan oleh pemerintah, yaitu guru dari ASN atau guru yang telah bersertifikat pendidikan profesi guru (PPG).

Terdapat 60 ribu tenaga pengajar yang akan direkrut. Nantinya, guru yang lolos tes seleksi akan mengikuti pelatihan selama kurang lebih satu bulan yang dilanjutkan dengan masa orientasi hingga akhirnya siap mengajar pada Juli 2025.

7. Jumlah dan Sumber Anggaran
Terdapat 100 sekolah yang akan dibiayai oleh APBN, sementara 100 sisanya akan mengandalkan swasta.

Namun, jumlah anggaran belum final alias masih dihitung. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *