GAPKI Nilai Uni Eropa Sengaja Hambat CPO Masuk ke Wilayahnya karena Tak Mampu Bersaing dengan Produk Sawit Indonesia

Ilustrasi Tandan Buah Segar (TBS) Kelapa Sawit sebagai bahan pembuatan BBM Biodiesel B40

JAKARTA, borneoreview.co – Ketua Bidang Kampanye Positif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Edi Suhardi, mengungkapkan kekecewaannya terhadap Uni Eropa atas hambatan yang diberlakukan terhadap produk minyak kelapa sawit (CPO) dan turunannya. Menurut Edi, salah satu alasan utama hambatan ini adalah karena harga yang sangat kompetitif dari produk CPO yang tidak bisa disaingi produk-produk Uni Eropa seperti minyak nabati dari bunga matahari dan rapeseed.

“Baik CPO, produk turunannya merupakan produk yang sangat murah dan sangat kompetitif, tidak bisa bersaing dengan produk-produk Uni Eropa,” ujar Edi di Jakarta.

Edi juga menyoroti bahwa biaya produksi untuk minyak nabati dari sunflower dan rapeseed jauh lebih tinggi daripada produksi CPO, sehingga produk CPO menjadi tidak bisa disaingi melalui perdagangan bebas.

“Salah satu (cara) mencegah masuknya sawit dan produk, (dengan) mengenakan hambatan-hambatan perdagangan,” tambah Edi.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa terdapat tiga hambatan yang membuat sawit dipersulit masuk Uni Eropa, yakni pengenaan bea masuk anti dumping (BMAD), bea masuk yang menuduh sawit disubsidi secara tidak adil serta kebijakan regulasi EUDR.

Gapki mengapresiasi langkah pemerintah Indonesia yang telah membawa masalah ini ke World Trade Organization (WTO) untuk memperjuangkan hak Indonesia dalam perdagangan sawit internasional.

“”Indonesia paling proaktif di sawit, meskipun kita bersaing dengan Malaysia,” kata Edi. (Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *