Harga TBS Sawit di Kaltim Alami Kenaikan Pada Bulan Oktober, Berikut Rinciannya!

Samarinda, borneoreview.co – Harga Tandan Buah Segar (TBS) sawit di Provinsi Kalimantan Timur pada periode 16-31 Oktober 2024 mengalami kenaikan pada semua kelompok umur pohon kelapa sawit milik masyarakat. Kenaikan harga ini menjadi angin segar bagi para petani sawit yang bergantung pada hasil perkebunan untuk menopang kesejahteraan mereka.

Kepala Dinas Perkebunan Kalimantan Timur, Ence Achmad Rafiddin Rizal, menyampaikan bahwa kenaikan harga TBS kali ini didorong oleh meningkatnya harga jual minyak sawit mentah (CPO). Selain itu, kernel dari perusahaan-perusahaan yang menjadi sumber data.

Menurutnya, kenaikan ini sangat menguntungkan bagi petani yang telah bermitra dengan perusahaan pemilik pabrik kelapa sawit di Kaltim.

“Hal ini tentu menjadi kabar baik bagi para petani yang menggantungkan hidupnya dari perkebunan sawit,” ungkap Rizal pada Jumat 26 Oktober 2024 di Samarinda.

Berdasarkan data, harga CPO tertimbang kini mencapai Rp13.216,67 per kilogram. Sementara harga kernel (inti sawit) rata-rata tertimbang berada di Rp8.622,46 per kilogram, dengan indeks K sebesar 88,71 persen.

Harga TBS periode ini juga bervariasi berdasarkan umur tanaman, misalnya untuk pohon umur tiga tahun dihargai Rp2.595,60 per kilogram. Sedangkan umur empat tahun Rp2.770,04 per kilogram.

Lebih lanjut, harga TBS sawit pada umur lima tahun tercatat sebesar Rp2.785,04 per kilogram, umur enam tahun Rp2.814,60 per kilogram.

Umur tujuh tahun Rp2.831,33 per kilogram, dan umur delapan tahun Rp2.852,79 per kilogram. Sementara untuk pohon sawit berumur sembilan tahun, harga mencapai Rp2.911,47 per kilogram, dan umur sepuluh tahun sebesar Rp2.945,78 per kilogram.

Menurut Rizal, harga tersebut merupakan standar harga bagi petani yang telah bermitra dengan pabrik kelapa sawit di Kalimantan Timur, khususnya bagi kebun plasma. Rizal berharap harga TBS petani tetap stabil dan tidak dipermainkan oleh tengkulak.

“Harapan kami, kesejahteraan kelompok tani kelapa sawit di daerah ini terus membaik,” pungkas Rizal, optimistis.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *