PONTIANAK, borneoreview.co – Seorang pendaki tewas di Gunung Bawang di Kecamatan Sungai Betung, Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat. Ia meninggal setelah tersambar petir saat berkemah di alam.
Saat kejadian pendaki nahas tersebut berkemah di Puncak Gunung Bawang. Amuk alam melalui petir menyambar hingga ia tewas dan enam lainnya mengalami luka bakar ringan dan sedang.
Pendaki saat menikmati atau mendaki gunung memang wajib awas dengan fenomena alam yang bernama petir tersebut. Kehadirannya sulit tertebak.
Melansir berbagai sumber, Senin (4/7/2025), petir itu muncul tidak hanya pada kondisi hujan saja, namun juga bisa terjadi saat sebelum dan setelahnya.
Memang, mendaki di tengah cuaca yang tak bersahabat sama sekali tidak disarankan. Namun, kondisi alam bebas sendiri memang sulit diprediksi.
Oleh karena itulah, penting bagi seorang pendaki untuk membekali diri dengan ilmu dan pengetahuan tentang berkegiatan di alam bebas, termasuk bagaimana cara menghindari sambaran petir ketika mendaki gunung.
Berikut cara menghindari petir saat mendaki gunung:
1. Jangan memaksakan melanjutkan perjalanan
Jangan memaksakan diri untuk tetap melanjutkan pendakian di saat cuaca sedang buruk. Artinya, pendaki harus bisa belajar membaca cuaca.
Meski sulit diprediksi, setidaknya bisa mencari tahu kondisi cuaca dengan cara menghubungi tim di basecamp setempat.
Apabila hujan turun di tengah perjalanan pendakian, segeralah hentikan perjalanan, terlebih disertai gemuruh petir. Carilah tempat berlindung di shelter terdekat yang memiliki atap.
2. Matikan semua alat-alat elektronik yang masih menyala
Alat-alat elektronik mampu memancarkan ataupun menerima gelombang, seperti telepon genggam, handy talky, GPS, ataupun radio.
Gelombang pada peralatan komunikasi tersebut yang dapat memancing petir untuk mengalirkan sambarannya ke benda-benda itu.
Oleh sebab itu, ketika cuaca buruk atau petir melanda, wajib mematikan segala alat-alat komunikasi.
3. Lepaskan seluruh aksesori berbahan logam
Hindari aksesori berbahan logam, karena jenis bahan ini adalah penghantar listrik, sekaligus bisa menangkap kilat.
Segera lepaskan seluruh aksesori berbahan logam yang menempel atau berada di dekat badan.
4. Jangan bersentuhan langsung dengan tanah
Pendaki juga harus memperhatikan alas kaki. Jangan sampai kaki bersentuhan langsung dengan tanah agar terhindar dari aliran listrik yang berasal dari petir.
Gunakan alas kaki atau alasi tubuh dengan matras atau bahan-bahan yang tidak dapat mengalirkan listrik ketika ingin berbaring atau duduk saat berada di dalam tenda.
5. Hindari berlindung di bawah pohon
Pohon sering menjadi sasaran petir apalagi jika pohon yang digunakan untuk berteduh cukup tinggi.
Maka dari itu hindari berlindung di bawah pohon ketika terjadi hujan disertai petir karena pohon sering kali menjadi sasaran petir, sehingga berlindung di bawah pohon bisa sangat berbahaya.
6. Hindarilah berlindung di area terbuka
Ketika petir menyambar, ia cenderung mencari tempat yang luas untuk melepaskan energinya, yang tentunya dapat berbahaya jika berada di area terbuka.
7. Hindari aktivitas yang melibatkan air
Air adalah penghantar listrik yang baik. Oleh karena itu, hindarilah kegiatan seperti mandi, mencuci, berenang, atau berendam saat terjadi badai petir.
8. Gunakan Aturan 30-30
Jika melihat kilat dan suara guntur kurang dari 30 detik kemudian, segera cari tempat perlindungan.
Setelah suara guntur terakhir, tunggu setidaknya 30 menit sebelum keluar dari tempat berlindung.***