Jangan Sampai Punah, Ini Hewan Kecil Penjaga Ekosistem

penjaga ekosistem

PONTIANAK, borneoreview.co – jangan sepele dengan cacing atau semut, pasalnya mereka adalah hewan kecil penjaga ekosistem.

Artinya, mereka tidak boleh punah. Selain semut dan cacing, plankton, semut, kupu-kupu, lebah, hingga burung pun adalah hewan kecil penjaga ekosistem.

Dengan punahnya hewan kecil penjaga ekosistem tadi, maka akan muncul ketidakseimbangan yang berujung pada kehancuran.

Melansir berbagai sumber, Jumat (8/8/2025), ekosistem adalah area geografis tempat organisme, cuaca, dan lanskap yang membentuk satu sistem yang saling terkait.

Setiap ekosistem itu unik. Jika salah satu bagian dari ekosistem menghilang, maka suatu ekosistem akan berubah.

Nah, bagaimana peran ragam hewan kecil penjaga ekositem tadi terhadap alam? Berikut penjelasannya:

1. Plankton
Plankton hidup di dekat permukaan air sehingga mendapatkan cukup cahaya untuk melakukan fotosintesis.

Proses ini akan menghasilkan oksigen.
Plankton juga berperan memecah bahan organik dalam air dan mendaur ulang organisme yang mati.

2. Cacing
Cacing dikenal sebagai hewan yang dapat menyuburkan tanah. Ketika sedang menggali dan memakan tanah, cacing akan mengambil nutrisi dari bahan pembusuk, seperti daun dan akar.

Setelah itu, cacing akan mengangkat nutrisi tersebut ke permukaan melalui fesesnya.

3. Semut
Hewan mungil ini memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan membantu membersihkan hutan hujan.

Mereka hidup di dalam tanah dengan menggali lubang sebagai jalannya.

Proses tersebut akan membantu memperlancar sirkulasi udara dalam tanah dan mendaur ulang nutrisi.

Sehingga, tanah menjadi lebih kaya nutrisi dan sehat untuk pertumbuhan tanaman.

4. Kupu-kupu
Serangga dengan sayap indah ini memiliki peran besar dalam menjaga keseimbangan lingkungan.

Pasalnya, kupu-kupu kerap hinggap di bunga untuk memakan nektar.

Selanjutnya, mereka akan mengumpulkan serbuk sari sehingga membantu dalam proses penyerbukan tanaman.

Selain itu, kupu-kupu juga berperan sebagai bioindikator lingkungan. Kupu-kupu yang berwarna cerah menjadi pertanda bahwa lingkungan sekitarnya terjaga sangat baik.

Sementara, kupu-kupu dengan warna gelap menjadi pertanda bahwa lingkungan sekitarnya sangat tercemar.

5. Lebah
Serangga yang hidup berkoloni ini dapat membantu tanaman untuk tumbuh dengan subur.

Lebah juga menghasilkan madu yang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan manusia.

Kehadiran mereka juga dapat menjadi indikator tingkat polusi dari bahan kimia berbahaya.

6. Burung
Burung yang terbang bebas dapat membantu penyerbukan tanaman, penyebaran benih, dan pengendalian hama serangga.

Selain itu, kebiasaan burung yang kerap mencakar tanah ternyata memiliki manfaat dalam siklus pertukaran udara dalam tanah, sehingga membantu menyuburkan tanah.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *