PONTIANAK, borneoreview.co – Orangutan merupakan salah satu fauna yang hampir punah. Karena itu upaya konservasi adalah penting.
Dan, lokasi konservasi pun kini menjadi destinasi wisata. Tapi, tentu, ada peraturan yang harus diikuti para turis demi kenyamanan orangutan.
Melansir berbagai sumber, Senin (21/4/2025), orangutan hanya ada di Pulau Kalimantan dan Sumatra. Khusus di Kalimantan, tercatat ada dua negara yang bertanggung jawab.
Berikut sejumlah tempat konservasi orangutan di Pulau Kalimantan yang menjadi destinasi wisata:
1. Taman Nasional Gunung Palung, Kalimantan Barat
Tempat ini dihuni 2.000 orangutan namun masih jarang dikunjungi turis.
Bagi yang gemar petualangan bisa datang ke sini, karena fasilitas dan layanan wisata untuk turis hampir tidak ada.
Di area Lubuk Baji ada penginapan yang bisa dijadikan tempat bermalam turis.
2. Taman Nasional Tanjung Puting, Kalimantan Tengah
Selain orangutan, Taman Nasional Tanjung Puting juga menjadi habitat dari monyet, siamang, dan ratusan jenis burung.
Selain mendaki, pengunjung juga bisa menyusuri habitat asli orangutan di sini dengan menggunakan perahu klotok, yang juga menjadi penginapan terapung.
Orangutan Foundation merupakan salah satu kelompok konservasi di sini. Turis bisa mendatangi Camp Leakey Research Centre dengan panduan mereka.
3. Taman Nasional Kutai, Kalimantan Timur
Taman Nasional Kutai menjadi rumah bagi sekitar 2.000 orangutan. Turis dapat mengakses taman melalui Sangatta dan Bontang.
Setelah melewati dua area tersebut, turis akan menemukan Sangkima yang dilengkapi ruangan edukasi dan jalur menjelajah habitat orangutan.
Sungai Sangata juga bisa diarungi dengan perahu kayu untuk mendatangi habitat asli mereka.
4. Danum Valley Conservation Area, Sabah, Malaysia
Area konservasi ini juga berada di perbatasan Indonesia-Malaysia, Sabah.
Bisa dibilang, ini merupakan destinasi wisata observasi orangutan yang fasilitas dan layanannya paling ramah turis.
5. Taman Nasional Betung Kerihun, Sarawak, Malaysia
Betung Kerihun merupakan taman nasional yang terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia, Sarawak.
Suku Nanga Potan mendiami kawasan ini sekaligus bisa diandalkan untuk menjadi pemandu ke habitat orangutan.***
