Lahan Gambut, Perannya pada Kehidupan

PONTIANAK, borneoreview.co – Indonesia menjadi salah satu pemilik lahan gambut terbesar di dunia, terutama lahan gambut tropis. Kehadirannya sanhat membantu kehidupan manusia.

Tidak itu saja, tidak sekadar penting bagi manusia, lahan gambut secara nyata sangat mempengaruhi iklim bumi secara umum.

Lalu, apa sebenarnya lahan gambut itu dan seberapa besar perannya pada kehidupan?

Melansir berbagai sumber, Jumat (21/3/2025), Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan lahan gambut sebagai lahan yang terbentuk dari serasah, sisa tanaman basah, atau genangan air yang membusuk serta mengalami proses penguraian yang berlangsung sangat lambat.

Lahan gambut terbentuk melalui akumulasi bahan organik yang berasal dari sisa-sisa tumbuhan yang membusuk selama ribuan tahun.

Proses ini terjadi di lingkungan yang tergenang air seperti rawa, cekungan sungai, dan kawasan pesisir.

Secara fungsi, lahan gambut memiliki peran penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan kehidupan manusia.

Berikut adalah beberapa fungsi utama lahan gambut:

1. Penyimpan karbon dan pengendali perubahan iklim

Lahan gambut berfungsi sebagai penyerap dan penyimpan karbon terbesar di dunia.

Lapisan gambut yang tebal mengandung bahan organik yang belum sepenuhnya terurai, sehingga mampu menyimpan karbon dalam jumlah besar.

Jika lahan gambut mengalami kerusakan atau kebakaran, karbon yang tersimpan akan terlepas ke atmosfer dalam bentuk gas rumah kaca seperti karbon dioksida (CO₂) dan metana (CH₄), yang dapat mempercepat perubahan iklim.

2. Menjaga keseimbangan hidrologi

Lahan gambut berperan sebagai spons alami yang menyerap dan menyimpan air dalam jumlah besar.

Kemampuannya dalam mengatur air ini membantu mengurangi risiko banjir saat musim hujan dan menjaga ketersediaan air saat musim kemarau.

3. Habitat bagi keanekaragaman hayati

Lahan gambut menjadi rumah bagi berbagai jenis flora dan fauna, termasuk spesies langka dan endemik seperti orangutan, harimau Sumatra, dan burung enggang.

Selain itu, ekosistem gambut juga mendukung pertumbuhan berbagai jenis tumbuhan khas, seperti ramin (Gonystylus bancanus) dan jelutung (Dyera costulata).

4. Mendukung sumber penghidupan masyarakat

Bagi masyarakat yang tinggal di sekitar lahan gambut, ekosistem ini menjadi sumber penghidupan, baik melalui hasil hutan non-kayu (seperti rotan dan madu hutan) maupun kegiatan perikanan dan pertanian yang ramah lingkungan.

5. Penyaring air alami

Lahan gambut memiliki kemampuan menyaring air secara alami dengan menahan partikel-partikel polutan dan menjaga kualitas air tanah.

Hal ini membantu menjaga kebersihan sumber air bagi ekosistem dan manusia.

6. Mencegah intrusi air laut

Di daerah pesisir, lahan gambut berfungsi sebagai benteng alami yang membantu mencegah masuknya air laut ke daratan.

Ini penting untuk menjaga keseimbangan ekosistem air tawar dan mencegah degradasi lahan pertanian akibat salinisasi.***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *