Mengenal Enam Bahan Bakar Produk Olahan Minyak Bumi

minyak bumi

PONTIANAK, borneoreview.co – Minyak bumi merupakan salah satu sumber energi dunia saat ini. Pun, produk olahannya menyelimuti kehidupan.

Bayangkan, jika tidak ada minyak bumi, manusia akan sulit berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Bahkan, untuk memasak pun repot.

Namun, minyak bumi tersebut harus melalui tahap pengolahan terlebih dahuku agar dapat menghasilkan produk yang dapat manusia gunakan.

Melansir berbagai sumber, Kamis (28/8/2025) pengelolahan yang dimaksud misalnya tahap pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi berdasarkan titik didihnya yang dilakukan pada kolom CDU (Crude Destilation Unit).

Berikut beberapa produk hasil olahan dari minyak bumi dalam kehidupan sehari-hari:

1. Bensin (Petrol)
Bensin adalah bahan bakar kendaraan bermotor, merupakan salah satu hasil dari pengolahan minyak bumi.

Komponen utama yang terdapat pada bensin ialah oktana dan n-heptana.

Pemasaran bensin di Indonesia terdiri dari beberapa jenis, seperti Premium dengan oktan 88 dan Pertamax 92.

2   Minyak Tanah
Minyak tanah (kerosene atau paraffin) merupakan cairan yang tidak berwarna dan tentunya mudah terbakar,.

Produk ini diperoleh dari proses destilasi minyak bumi dengan suhu 150°C-275°C dengan rantai carbon C12-C15.

Biasanya sebelum  didistribusikan ke masyarakat, telah terlebih dahulu ditambahkan zat pewarna agar masyarakat awam dapat membedakan fraksi minyak tanah dengan air.

3. Solar

Solar pada umumnya digunakan pembakaran mesin diesel, fraksi ini diperoleh dari proses Destilasi pada suhu 200°C-300°C.

Sifat umum pada solar yaitu tidak berwarna atau sediki kekuning-kuningan, tidak mudah menguap pada temperatur normal, memiliki kandungan sulfur yang lebih tinggi jika dibanding dengan bensin dan kerosene.

Selain itu solar juga memiliki titik nyala antara 40°C-100°C. Bahan bakar ini dibedakan dari segi bilangan cetane.

Cetane adalah bilangan yang menunjukkan kemampuan pembakaran bahan bakar diesel serta kemampuan mengontrol jumlah ketukan yang terjadi pada mesin.

Artinya, semakin tinggi bilangan cetane pada solar maka semakin tinggi pula kualitas solar tersebut.

4. LPG ( Liquefied Petroleum Gas)

Secara harafiah LPG merupakan hasil pengolahan minyak bumi berupa gas yang telah dicairkan.

Komponen utamanya berupa Hidrokarbon ringan seperti Propana (C3H8), Butana (C4H10) serta terdapat juga sejumlah kecil Etana (C2H6) dan Pentana (C5H12).

LPG digunakan sebagai bahan bakar industri dan rumah tangga. Sebelum LPG dipasarkan, terlebih dulu ditambahkan zat pembau yaitu gas marcaptan agar dapat mengetahui apabila terjadi kebocoran.

5. Avtur (Aviation Turbine Fuel)

Avtur atau disebut juga dengan Jet-A1 merupakan bahan bakar untuk pesawat terbang dengan type mesin turbin gas.

Bahan bakar ini dibuat dari fraksi kerosen (minyak tanah) sehingga sifat kedua produk ini sangat mirip, misalnya saja memiliki rentang rantai carbon serta senyawa hidrokarbon yang sama (parafinik dan naftenik).

Keunggulan Avtur dibandingkan dengan bahan bakar lainnya yaitu memiliki volalitas yang kecil, sehingga dapat meminimalisir kemungkinan kehilangan bahan bakar dalam jumlah yang besar karena penguapan pada ketinggian saat penerbangan.

Selain itu, keunggulan lainnya yang dimiliki oleh avtur ialah memiliki kandungan energi per volumenya lebih tinggi sehingga dapat memberikan energi bagi pesawat untuk penerbangan dengan jarak yang lebih jauh.

6. Avgas (Aviation Gasoline)

Avgas adalah bahan bakar minyak yang dibuat khusus untuk pesawat terbang dengan mesin yang memiliki ruang pembakaran internal dan mesin piston (piston engine) serta digunakan juga sebagai pembakaran pada mobil balap.

Avgas merupakan fraksi gasoline (bensin) yang diolah dan disempurnakan lagi baik itu dari segi freeze point, voalality dan flash pointnya.

Bahan bakar ini memiliki sifat yang sangat muda menguap serta mudah terbakar pada temperatur normal. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *