Mengenal Kapuk Randu, Pohon Multifungsi yang Sarat Ekonomi

kapuk randu

PONTIANAK, borneoreview.co – Pohon kapuk randu adalah tanaman yang biasa di Indonesia, terkenal sebagai bagian dalam kasur, bantal, maupun guling.

Nyatanya, kapuk randu tidak sekadar untuk itu saja. Selain jadi serat alami kain, dia menjadi bahan dasar matras, lapisan dalam jas hujan, bahan penahan panas, peredam suara, dan sebagainya.

Bahkan, biji buah kapuk randu yaitu klentheng bisa menjadi minyak pelumas dan minyak lampu.

Melansir berbagai sumber, Senin (25/8/2025), kapuk randu memang tanaman yang multifungsi. Ia menyatu dengan budaya agraris, tradisi, dan keseharian masyarakat Indonesia.

Pun, kapuk randu memiliki fungsi ekologis penting. Akar pohon yang kokoh mampu mencegah erosi di lahan kering dan tindangnya pohon membantu konservasi air tanah.

Kemampuannya tumbuh di lahan tandus menjadikan kapuk randu sebagai tanaman konservasi yang minim perawatan.

Sebagai informasi, kapuk randu mulai ditanam pada masa kolonial Belanda yaitu sekitar 1900-an.

Pada 1928 mulai dikirim ke beberapa negara. Mencapai puncaknya pada tahun 1936-1937 di mana kapuk randu mampu memenuhi 85% kebutuhan dunia.

Serat kapuk randu kala itu menjadi rebutan pabrik tekstil di Eropa dan Amerika.

Keunggulan kapuk randu terletak pada sifatnya yang unik: ringan, tahan air, dan lentur.

Pada saat Indonesia merdeka, sampai era tahun 1990-an, kapuk randu masih berproduksi dengan baik untuk pasar lokal. Mereka menggunakannya terutama sebagai kasur tidur.

Namun pada era 2000-an, di mana industrialisasi berada pada masa puncak, kebutuhan masyarakat pada kapuk randu berangsur turun.

Kehadiran serat sintetis yang lebih murah dan busa untuk kasur serta bantal menggeser posisinya secara drastis.

Akibatnya, pohon-pohon kapuk randu banyak dibiarkan menua tanpa peremajaan, bahkan ditebang untuk diganti dengan tanaman yang dianggap lebih menguntungkan.

Berikut beberapa fakta soal kapuk randu yang perlu diketahui:

1.  Penanda Musim
Pegunungan Muria Jawa Tengah pada era 1970 sampai 1980-an, lerengnya penuh tumbuh pohon randu.

Jika randu mulai berbunga, itu pertanda hadirnya musim hujan dan jika kulit buah pohon yang mirip jagung itu mulai pecah dan jatuh ke tanah, itu bertanda musim kemarau segera datang.

2. Bisa Dimakan
Bungkil biji kapuk randu bisa dipakai untuk pakan ternak. Pun, masyarakat Filipina dan Thailand sangat menyukai daun, bunga dan buahnya yang masih muda karena bisa dimakan.

3. Jadi Obat
Daun muda kapuk randu banyak mengandung kalsium. Daun dan akar pohon kapuk randu jua bisa dibuat obat diare dan lain-lain dengan cara merebusnya.

4. Beda dengan pohon kapas
Beda dengan pohon kapas yang merupakan perdu dan tingginya tak lebih dari 2 meter.

Pohon kapuk randu tinggi menjulang tanpa cabang dan bisa mencapai 60-70 meter dan berdiameter 1-3 meter.

Jika menjadi tanaman budidaya, pohon kapuk randu hanya mencapai 10-30 meter dan berdiameter lebih kecil.

5. Berduri
Akar kapuk randu melintang horizontal di permukaan tanah. Kadang di batang pohonnya tumbuh duri.

Kapuk dan biji kapuk punya kandungan minyak tinggi dibanding kapas dan berserat lebih kasar dibanding kapas.

6. Berumur panjang
Pohon kapuk randu berbuah setelah 4-5 tahun tumbuh dan punya nilai ekonomis sepanjang 60 tahun masa hidupnya.

Tumbuh subur di wilayah yang punya ketinggian maksimal 500 meter dari permukaan tanah dan bercurah hujan 1500-2000 mm/tahun.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *