PONTIANAK, borneoreview.co – Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kalimantan Barat, Rochma Hidayati menegaskan, pentingnya peran perempuan dalam meningkatkan literasi keuangan keluarga sehingga perempuan harus cerdas dalam finansial.
“Di OJK, kami terus konsisten mendorong literasi dan inklusi keuangan, terutama bagi perempuan sebagai pengelola utama keuangan keluarga,” kata Rochma di Pontianak, Rabu (16/4/2025).
Menurut dia, perempuan memiliki posisi strategis dalam mengatur keuangan rumah tangga. Dengan kemampuan literasi keuangan yang baik, mereka diharapkan mampu menghindari praktik-praktik keuangan yang merugikan, termasuk jebakan pinjaman online (pinjol) ilegal.
“Cerdas finansial artinya tahu bagaimana mengelola uang, menyusun prioritas pengeluaran, dan memahami risiko. Banyak kasus perempuan terjebak pinjol ilegal karena kurang memahami mekanisme dan bahayanya. Ini yang harus kita cegah,” tuturnya.
Ia juga menyoroti adanya kesenjangan antara inklusi keuangan dan tingkat literasi di masyarakat Kalbar. Berdasarkan pemantauan OJK, tingkat inklusi keuangan di Kalbar cukup tinggi, bahkan melampaui rata-rata nasional, namun hal itu belum diimbangi dengan literasi keuangan yang memadai.
“Sekitar 10 persen selisih antara inklusi dan literasi menunjukkan bahwa akses ke layanan keuangan sudah terbuka luas, tapi pemahaman terhadap produk keuangan masih kurang. Ini tantangan sekaligus peluang untuk kita,” katanya.
Melalui kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk instansi pemerintah, lembaga pendidikan, dan komunitas perempuan, OJK Kalbar terus menggelar edukasi keuangan inklusif. Fokusnya adalah membangun pemahaman sejak dari lingkup terkecil, yakni keluarga.
“Kalau ibu rumah tangga bisa cerdas atur keuangan, maka fondasi kesejahteraan keluarga jadi lebih kuat. Kita ingin perempuan Kalbar jadi agen perubahan, mulai dari dapur hingga keputusan ekonomi,” kata dia. (Ant)