Optimalkan Sisparnas, Pemprov Kalteng Yakin kunjungan Wisatawan Lebihi Target

PALANGKA RAYA, borneoreview.co – Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) ingin mengoptimalkan Sistem Informasi Pariwisata Nasional (Sisparnas). Ini sebagai salah satu upaya memacu tingkat kunjungan wisatawan ke daerahnya.

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng, Adiah Chandra, Sisparnas adalah penting seiring semakin terbukanya informasi yang berujung pada meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.

“Potensi destinasi wisata serta tersedia data informasi kepariwisataan Kalimantan Tengah secara digital yang terintegrasi secara nasional melalui platform Sisparnas,” kata Adiah di Palangka Raya, Kalteng, Sabtu (31/8/2024).

Sebagai informasi, Adiah menjelaskan kunjungan wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang datang berkunjung ke Provinsi Kalteng sudah mencapai sekitar 1,3 juta orang berdasarkan data sementara hingga Juni 2024.

Adapun jumlah kunjungan wisatawan ke Kalteng pada 2023 mencapai sekitar 2 juta orang dan 2024 ini ditargetkan wisatawan yang berkunjung sekitar 2,2 juta lebih.

“Kami optimis hingga akhir tahun 2024 jumlah kunjungan wisatawan ke Kalteng akan mampu melampaui target tersebut,” ujarnya.

Sisparnas merupakan platform yang dikembangkan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dan menjadi sistem satu data bidang kepariwisataan dan ekonomi kreatif di seluruh Indonesia.

Untuk mengoptimalkan platform nasional ini, Disbudpar telah melaksanakan bimbingan teknis tata kelola destinasi pariwisata dan lokakarya Sisparnas yang merupakan bagian dari pelaksanaan pemutakhiran Sistem Informasi Pariwisata Nasional 2024.

“Ini dilakukan sebagai bagian dari upaya meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pengelola daya tarik wisata di Kalimantan Tengah,” terangnya.

Bimtek dan lokakarya yang berlangsung 29-31 Agustus 2024 didukung oleh Kemenparekraf RI yang menyasar 100 orang yang terdiri dari surveyor dan PIC Sisparnas dari kabupaten/kota, serta pengelola wisata.

“Kami harap ini meningkatkan kapasitas SDM yang dapat memahami Sisparnas, data yang dibutuhkan, dan cara mengumpulkan serta mengunggahnya ke aplikasi,” tutur Adiah.

Hingga pada akhirnya ke depan agar data yang dikumpulkan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan nasional, yang nantinya dapat digunakan baik oleh kementerian, provinsi, dan kabupaten/kota.(Ant)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *